rumah tua yg menyeramkan di bali

Rabu, 18 Agustus 2010

matahari kembar(bayi matahari)

Foto Matahari Kembar (Bayi Matahari) - Rasanya memang aneh saat pertama mendengar kabar adanya sebuah bayi dari matahari (baby sun). Namun inilah yang saya lihat tadi siang di salah satu acara infotainment "tajam" di televisi. Berita tentang matahari kembar ini membuat banyak kalangan artis berkomentar. Mereka hanya berharap ini tidak terjadi segera :)

Nah, berikut ini kutipan berita bayi matahari kembar di tata surya.


foto matahari kembar angkasa Ditemukan Bayi Matahari Baru di Tata Surya KitaEmbrio Bintang Baru. Berita luar angkasa dari hasil tangkapan Teleskop Herschel cukup membuat perhatian lebih para peneliti di dunia, karena teleskop tersebut berhasil menangkap embrio bintang baru yang berada di tata surya kita. Bintang tersebut bisa kita sebut sebagai sang Matahari baru karena jika di perhatikan dan di teliti untuk ukuran jika sudah terbentuk nanti bisa saja besar nya akan melebihi matahari yang sudah ada dalam susunan tata surya bima sakti kita.

video bayi matahari kembar

Menurut info detektor inframerah yang di miliki oleh Teleskop Herschel mampu menangkap materi suhu rendah yang bisa melahirkan bintang, RCW 120 atau citra gelembung gas disinyalir dapat membantu untuk menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.

bagian matahari kembar

Kalau kita lihat sang calon bintang raksasa ini dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.

Menurut para peneliti juga di sinyalir calon bintang besar seperti matahari ini memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.
Info menyatakan jika saja ada banyak gas dan debu berjatuhan di embrio bintang baru tersebut maka objek baru luar angkasa ini mempunyai potensi untuk menjadi salah satu objek besar atau raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, katanya juga jika saja ini terjadi maka kehadiran dari bintang baru pesaing dari matahari tersebut dapat mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar.

Ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari menyatakan, “Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi,” ia juga menambahkan lagi Laboratoire d’Astrophysique de Marseille“Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi.”

Embrio bintang baru cikal bakal bayi matahari ini disinyalir lebih besar 10 kali dari matahari kita dan bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti matahari dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi.

Selasa, 17 Agustus 2010

FENOMENA MATAHARI KEMBAR

Pertanyaan ini masuk dari seorang pembaca beberapa waktu yang lalu. Kemudian, link videonya diupload di Group Indonesia Mystery Forum di Facebook.
Dalam video itu, matahari sedang bersinar dengan teriknya dan terlihat sebuah garis terang melingkar menembus matahari di kedua sisinya. Tepat di garis melingkar itu terdapat “matahari tambahan” sebanyak empat buah.
Ini video yang sama yang saya temukan di Youtube:
Fenomena apakah yang terlihat di video itu?
Apakah dunia akan segera runtuh dan menimpa kepala kita? Ataukah ada empat planet lain yang sedang bergerak mendekati bumi?
Jawaban atas kedua pertanyaan di atas adalah: Tidak!
Fenomena di atas memang luar biasa dan tentu saja langka. Namun, fenomena ini sebenarnya adalah fenomena atmosferik yang telah dikenal dengan baik di dunia sains. Nama fenomena itu adalah Sun Dog yang terlihat bersamaan dengan Parhelic Circle.
Kadang sering juga disebut dengan fenomena matahari kembar.
Biarkan saya menjelaskannya.
Fenomena Sun Dog (Sundog) yang kadang juga disebut dengan Parhelion adalah sebuah fenomena ketika kita bisa melihat adanya kumpulan cahaya tambahan di kedua sisi matahari. Kadang, kumpulan cahaya ini bisa terlihat seperti bola yang membuat kita berpikir kalau cahaya ini adalah matahari tambahan.
Harbin City, 14 November 2007 – Sun Dog yang terlihat seperti matahari kembar
Jika kalian melihat foto di atas, tentu kalian mengerti mengapa fenomena ini disebut Sun Dog. “Matahari tambahan” itu terlihat seperti seekor anjing yang duduk manis di sebelah tuannya, sang matahari.
Fenomena ini hanya terjadi pada kondisi atmosferik yang sangat langka. Jadi, jika kalian bisa melihatnya, anggaplah diri kalian sebagai orang yang sangat beruntung.
Lalu, apa yang menyebabkan fenomena ini bisa terjadi?
Saya akui, memang tidak ada cara gampang untuk menjelaskan proses terjadinya sebuah ilusi optik di atmosfer. Karena itu saya tidak akan berpanjang lebar dan menyiksa kalian dengan teori yang panjang.
Begini saja, Sun Dog terjadi ketika cahaya matahari bersinar menembus kumpulan lempeng es kristal hexagonal yang tersusun secara horizontal di langit yang mengakibatkan cahaya itu dibelokkan dengan sudut minimum 22 derajat.

Proses ini bisa disamakan dengan proses terciptanya pelangi yang terbentuk karena cahaya matahari yang menyinari tetesan air di angkasa.
Fenomena ini bisa muncul dimana saja dan kapan saja. Namun, ia akan lebih mudah terlihat ketika matahari berada pada posisi yang lebih rendah di Horizon (saat terbit atau terbenam).
Pada matahari terbit, matahari akan naik semakin tinggi, Sun Dog pun akan bergeser dari sudut 22 derajat. Ketika matahari menjadi lebih tinggi lagi, Sun Dog pun lenyap.
Umumnya Sun Dog berwarna merah ketika ia berada pada jarak terdekat dari matahari. Ketika ia semakin menjauh dari matahari, warnanya akan berubah mengarah ke biru.
Minnesota, 22 Januari 2005
Lalu, apa yang dimaksud dengan Parhelic Circle?
Parhelic Circle adalah garis lengkung berwarna putih yang menembus matahari. Kita bisa melihatnya dengan jelas di rekaman di atas. Walaupun seringkali hanya terlihat sepotong, kadang, garis lengkung ini bisa membentuk sebuah lingkaran sempurna di langit.
Parhelic Circle di atas Laut Mati, 7 Maret 2007 – Parhelic membentuk lingkaran sempurna
Sama seperti Sun Dog, Parhelic Circle juga terbentuk karena cahaya matahari yang dibelokkan oleh es kristal hexagonal. Namun, jika untuk mendapatkan Sun Dog kita harus memiliki es kristal hexagonal yang horizontal, maka untuk mendapatkan Parhelic Circle, es kristal hexagonal tersebut harus berada pada posisi vertikal atau hampir vertikal.

Fenomena Sun Dog kadang bisa terlihat tanpa Parhelic Circle seperti yang terlihat pada Sun Dog di kota Harbin di atas, tetapi juga bisa terlihat bersama Parhelic Circle seperti yang terekam dalam video di atas.
Jika keduanya bergabung, maka kita mendapatkan sebuah orkestra bisu di langit.
North Dakota, 18 Februari 2009
Sun Dog di atas Kutub Selatan
Sun Dog dan Parhelic Circle di Kutub Selatan – 11 Januari 1999

Senin, 16 Agustus 2010

gusregi: melaspas bale

gusregi: melaspas bale: "pak mank we pak mank dan pak??? mangku pura dalem nak ling puseh bawak daun jadi ketutup dech banten-banten kakek saya IMADE W..."

Sabtu, 14 Agustus 2010

melaspas bale

pak mank
we pak mank dan pak???
mangku pura dalem
nak ling puseh
bawak daun jadi ketutup dech
banten-banten
kakek saya IMADE WINASA
bli wik dan we namblug
sedang bengong
sensorrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

Kamis, 12 Agustus 2010

gusregi:spensix 77

fairus lagi ngak mau di foto
ade di kerjain
membaca komik mandita
rawi & koming
ade di kerjain

ODALAN

Sabtu, 07 Agustus 2010

SEJARAH PURA GOA LAWAH

                         SEJARAH PURA GOA LAWAH
 PURA GOALAWAH ADALAH SALAH SATU PENINGGALAN SEJARAH DAN DI LINDUNGI NEGARA DAN DIJADIKAN OBYEK WISATA YG INDAH TAPI APAKAH KALIAN TAHU SEJARAH PURA GOA LAWAH?????
Dari ribuan jumlah pura di Bali, beberapa di antaranya berstatus Pura Khayangan Jagat. Salah satunya Pura Goa Lawah. Pura ini berdiri di wilayah pertemuan antara pantai dan perbukitan dengan sebuah goa yang dihuni beribu-ribu kelelawar. Lontar Padma Bhuwana menyebutkan Pura Goa Lawah merupakan salah satu kayangan jagat/sad kahyangan sebagai sthana Dewa Maheswara dan Sanghyang Basukih, dengan fungsi sebagai pusat nyegara-gunung. Bagaimana sejarah pura yang menempati posisi di bagian tenggara itu?
Pura Goa Lawah merupakan suatu kawasan yang suci dan indah. Di situ ada perpaduan antara laut dan gunung (lingga-yoni). Seperti namanya, di pura ini terdapat goa yang dihuni ribuan kelelawar. Gemuruh riuh suara kelelawar tiada henti, pagi, siang apalagi malam. Sekejap puluhan, ratusan bahkan ribuan ekor terbang. Sebentar lagi datang, bergantungan, bergelayutan, berdesak-desakkan di dinding-dinding karang goa. Terdengar begitu riuh bagaikan nyanyian alam yang abadi sepanjang masa. Belum lagi munculnya ular duwe, lelawah (kelelawar) putih, kuning dan brumbun, menambah suasana makin mistik di Pura yang berada di Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung itu.
Sementara di mulut goa terdapat beberapa palinggih stana para Dewa. Di pelatarannya, juga berdiri kokoh beberapa meru dan sthana lainnya.
Lokasinya sekitar 20 kilometer di sebelah timur kota Semarapura, Klungkung atau kurang lebih 59 kilometer dari kota Denpasar. Umat Hindu silih berganti menghaturkan bhakti dengan berbagai tujuan. Terutama ketika berlangsung piodalan/pujawali yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali (210 hari) yakni pada Anggara Kasih Medangsia. Upacara nyejer selam 3 hari dengan penanggung jawab, pengempon pura yakni Krama Desa Pakraman Pesinggahan.
 Di samping juga dilaksanakan aci penyabran yang dilakukan secara rutin pada hari-hari suci seperti Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon, Pagerwesi, Saraswati, Siwaratri dan lainnya.
Begitu juga dengan umat Hindu dari seluruh pelosok Bali, setiap harinya ada saja yang menggelar upacara meajar-ajar atau nyegara-gunung.
Siapa yang membangun Pura Goa Lawah dan kapan dibangun?
Sulit mengungkap dan membuka secara gamblang misteri itu. Di samping karena usia bangunan pemujaan tersebut sudah tua, juga jarang ada narasumber yang benar-benar mengetahui seluk beluk keberadaannya.
Memang, ada beberapa lontar yang selintas menulis keberadaan Pura Goa Lawah. Tetapi, sangat jarang yang berani membuka secara jelas dan gamblang, siapa dan kapan salah satu pura Sad Kahyangan itu dibangun.
Jika dirunut dari kata goa lawah, secara harfiah sedikit tidaknya dapat dijelaskan bahwa goa berarti goa (lobang) dan lawah berarti kelelawar. Jadi goa lawah bisa diartikan goa kelelawar. Dalam beberapa lontar, sekilas ada yang menyimpulkan secara garis besarnya bahwa pura-pura besar yang berstatus Kahyangan jagat dan Sad Kahyangan di Bali dibangun oleh pendeta terkenal, Mpu Kuturan.
Hal itu terbukti dengan disebutnya Pura Goa Lawah dalam lontar Mpu Kuturan. Sebagaimana dihimpun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung yang saat ini tengah mempersiapkan penerbitan buku tentang ''Pura Goa Lawah.'' Dalam rekapan buku yang rencananya dipasupati bersamaan dengan pujawali di Pura Goa Lawah, 23 Mei mendatang, diceritakan, Mpu Kuturan datang ke Bali abad X yakni saat pemerintahan dipimpin Anak Bungsu adik Raja Airlangga. Airlangga sendiri memerintah di Jawa Timur (1019-1042). Ketika tiba, Mpu Kuturan menemui banyak sekte di Bali. Melihat kenyataan itu, Mpu Kuturan kemudian mengembangkan konsep Tri Murti dengan tujuan mempersatukan semua sekte tersebut.
Kedatangan Mpu Kuturan membawa perubahan yang sangat besar di wilayah ini, terutama mengajarkan masyarakat Bali tentang cara membuat pemujaan terhadap Hyang Widhi yang dikenal dengan sebutan kahyangan atau parahyangan.
Mpu Kuturan pula yang mengajarkan pembuatan Kahyangan Tiga di setiap desa pakraman di Bali serta mengukuhkan keberadaan Kahyangan Jagat yang salah satunya adalah Goa Lawah. Sebagaimana tertulis dalam lontar Usana Dewa, Mpu Kuturan juga tercatat sebagai perancang bangunan pelinggih di Pura-Pura seperti gedong dan meru serta arsitektur Bali. Begitu juga dengan berbagai jenis upacara-upakara dan pedagingan pelinggih. Hal itu termuat dalam lontar Dewa Tatwa. Mpu Kuturan telah membuat landasan prikehidupan yang sangat prinsip seperti aturan-aturan ketertiban hidup bermasyarakat yang diwarisi sampai saat ini dalam bentuk Desa Pakraman.
Di samping nama Mpu Kuturan, patut juga dicatat perjalanan Danghyang Dwijendra atau Danghyang Nirartha yang dikenal juga dengan gelar Pedanda Sakti Wawu Rawuh. Maha pandita ini berada di Bali saat Bali dipimpin Raja Dalem Waturenggong (1460-1550 Masehi), seorang raja yang sangat jaya pada masanya dan membawa kejayaan Nusa Bali. Danghyang Nirartha merupakan seorang pendeta yang melakukan tirthayatra ke seluruh pelosok Pulau Bali, termasuk juga ke pulau Lombok dan Sumbawa.
Kaitannya dengan Pura Goa Lawah. Lontar Dwijendra Tatwa menyebutkan perjalanan Danghyang Nirartha diawali dari Gelgel menuju Kusamba. Tetapi, di Kusamba Danghyang Nirartha tidak berhenti. Perjalanannya berlanjut hingga ke Goa Lawah. Saat itulah, Danghyang Nirartha bisa melihat gunung yang indah. Perjalanan dihentikan. Sang pendeta masuk ke tengah Goa. Melihat-lihat goa kelelawar yang jumlahnya ribuan. Di puncak gunung goa itu bunga-bunga bersinar, jatuh berserakan tertiup angin semilir, bagaikan ikut menambah keindahan perasaan sang pendeta yang baru tiba. Dari sana beliau memandang Pulau Nusa yang terlihat indah. Lalu membangun padmasana yang notebena tempat bersthana para dewa.
 Pura Goa Lawah awalnya dipelihara dan dijaga Gusti Batan Waringin atas petunjuk Ida Panataran yang notebene putra dari Ida Tulus Dewa yang menjadi pemangku di Pura Besakih. Penunjukkan itu mengingat Goa Lawah memiliki hubungan benang merah dengan Pura Besakih. Pura Goa Lawah merupakan jalan keluar Ida Bhatara Hyang Basukih dari Gunung Agung tepatnya di Goa Raja, terutama ketika berkehendak masucian di pantai.
 Dalam babad Siddhimantra Tatwa disebutkan ada kisah pertemuan antara Sanghyang Basukih di kawasan Besakih dengan Danghyang Siddhimantra, salah seorang keturunan Mpu Bharadah. Sanghyang Basukih yang merupakan nagaraja, memiliki peraduan di sebuah goa yang berada di bawah Pura Goa Raja Besakih yang konon tembus ke Goa Lawah. Dalam hubungan ini acapkali terlihat secara samar sosok seekor naga ke luar dari Pura Goa Lawah, menyeberang jalan lalu menuju pantai. Orang percaya itulah Sanghyang Basukih yang berdiam di goa sedang menyucikan diri, mandi ke laut.
Goa dari Pura Goa Lawah ini, menurut krama Pesinggahan tembus di tiga tempat masing-masing di Gunung Agung (Goa Raja Besakih), Talibeng dan Tangkid Bangbang. Ketika Gunung Agung meletus tahun 1963, ada asap mengepul keluar dari muara goa lawah. Ini suatu bukti Goa Raja Besakih tembus Goa Lawah.

Jika menengok ke belakang yakni pada zaman Megalitikum, di mana pada zaman itu selain menghormati kekuatan gunung sebagai kekuatan alam yang telah menyatu dengan arwah nenek moyang yang mempunyai kekuatan gaib, juga menghormati kekuatan laut di samping kekuatan-kekuatan alam lainya, seperti batu besar, goa, campuhan, kelebutan dan lainnya. Dalam kehidupan masyarakat Bali yang kental dengan pengaruh dan sentuhan agama Hindu, pemujaan terhadap kekuatan segara-gunung memang merupakan dresta tua. Tetapi sampai saat ini masih bertahan dan terus berlanjut. Karena pada intinya, pemujaan terhadap Dewa Gunung atau Dewa Laut, sesungguhnya telah mencakup pemujaan kepada kekuatan alam yang notabene penghormatan yang amat lengkap. Atas dasar itulah, Pura yang awalnya sangat sederhana itu, kini lebih dikenal sebagai kekuatan alam yang bersatu dengan kekuatan magis arwah nenek moyang. Laut yang berada di depan pura, sekarang telah menyatu dengan segala kekuatan yang dihormati dan dipuja masyarakat guna mendapat ketentraman dan kesejahteraan hidup.
Dari kilasan di atas, jelas bahwa Pura Goa Lawah memiliki sejarah yang cukup panjang. Berawal dari pemujaan alam goa kelelawar, gunung dan laut di zaman Megalitikum, lalu dikembangkan/ditata dan kemudian dibangun pelinggih-pelinggih sthana para Dewa dan Bhatara oleh Mpu Kuturan abad X kemudian disempurnakan lagi dengan membangun Padmasana oleh Danghyang Dwijendra pada abad XIV-XV. Lengkaplah keberadaan Pura Goa Lawah, seperti yang kita lihat dan warisi sampai sekarang. Namun yang perlu dicatat, Nyegara-Gunung yang digelar di Pura Goa Lawah, mengandung makna terima kasih ke hadapan Hyang Widhi dalam manifestasi Girinatha (pelindung gunung) dan Baruna sebagai penguasa laut, atas pemberian amerta baik kepada sang Dewa Pitara-jiwa leluhur yang telah suci maupun kepada sang Yajamana, Sang Tapini dan Sang Adrue Karya. Atas dasar konsep inilah Umat Hindu memuliakan gunung dan laut sebagai sumber penghidupan. Memuliakan gunung dan laut bukan berarti umat Hindu menyembah gunung dan laut, tetapi yang dipuja  adalah Hyang Widhi dalam fungsinya sebagai pelindung gunung dan penguasa laut. 

keajaiban sang hyang widhi

saya bernamaI WY AGUS REGIANTARA  
DAN SAYA PERCAYA AKAN NISCAYA IDA SANG HYANG WIDHI YG MENCIPTAKAN KITA DAN MELINDUNGI KITA dari segala mara bahaya dan saya yakin bahwa sang hyang widhi itu ada dan beberapa keajaibannya
Dalam kesempatan saya ingin memberitahukan kepada umat manusia sekalian (khususnya dalam forum umat Hindu ini) bahwa Ida Sang Hyang Widhi atau umum disebut Tuhan Yang Maha Esa saat ini ada diantara kita. Mengapa saya katakan demikian karena saya sendiri sebagai saksi kehadiran beliau yang memberikan anugerahnya kepada kedua orang tua saya pada awal  tahun 2008 yang lalu. Anugerah tersebut diberikan kepada beliau berdua (Ayah dan Ibu) oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk membuat dunia ini kembali kepada keadaan yang diinginkan beliau dimana kebenaran dan keadilan ditegakkan dan keseimbangan di dunia tercapai.

Sebagaimana diketahui bersama manusia modern saat ini sudah lupa akan janjinya kepada Sang Pencipta untuk ingat dan menerapkan ajaran nya selalu dalam kehidupannya sehari-hari yaitu manusia mempunyai kodrat berhubungan dengan semua mahluk disekitarnya (manusia lainnya), dengan alam sekitarnya (Dunia) dan yang terpenting dengan Sang Pencipta nya dengan cara menyembah beliau sesuai dengan keyakinannya masing-masing (Bersembahyang - menyembah beliau –> tugas utama umat manusia). Oleh karena saat ini norma yang beliau nilai sudah sangat berkurang saat itulah beliau menganugerahkan kesempurnaan (turun ke dunia dan menyatu) yang mungkin orang awam tidak percaya saat ini akan keajaiban itu ada karena kejadian tersebut belum pernah terjadi atau ditulis sebelumnya dalam sejarah umat manusia hingga saat ini.
Tuhan Yang Maha Esa atau orang Hindu menyebutnya Ida Sang Hyang Widhi memberikan anugerahnya kepada yang dahulu saya panggil ayah dengan kesempurnaan (menyatu dengan beliau didunia) Ida Sang Hyang Widhi sebagai Dewa Siwa dengan sebutan nama/gelar yang diberikan oleh beliau Ida Betara Adnyana. IB Adnyana mempunyai tugas untuk kembali menegakkan kebenaran, keadilan, hidup dan kehidupan di dunia dengan tidak memandang suku, ras dan agama. Sedangkan dahulu yang saya sebut ibu diberikan anugerah kesempurnaan dengan kapasitas beliau untuk menghapus segala kesengsaraan umat manusia dengan arti yang sangat luas dengan nama/gelar Ida Betara Nur.
Beliau berdua sebagaimana saya yang mendengarnya langsung dari Ida Sang Hyang Widhi diberikan kesempurnaan sama tidak sama dengan beliau sendiri sebagai Sang Pencipta untuk menolong umat manusia di dunia saat ini. Mengapa sama karena Ida Sang Hyang Widhi atau Tuhan ada di dalam diri mereka masing-masing sesuai dengan kapasitasnya untuk mengemban tugas. Mengapa tidak sama karena seperti diketahui Yang Esa Yang Tunggal/Ida Sang Hyang Widhi hanya satu tidak ada duanya dan jika dalam kapasitas itu beliau tidak akan terjamah oleh siapa pun (manusia fana tidak akan pernah dapat melihat beliau).maka sebab itu kita harus banyak berdoa dan berlindung kepadanya kejadian alam seperti gambar tsb tidak tahu apakah gambartsb di edit atu memang keajaian ida sang hyang widhi yg maha kuasa saya yakin dan saya percaya bahwa niscaya sang hyang widhi itu akan datang .



         om shanti,shanti,shanti, om